Rabu, 17 September 2008

1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.
Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.

Struktur sel

Secara umum setiap sel memiliki


Sejarah penemuan sel

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latincellula yang berarti rongga / ruangan.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:

Sel tumbuhan Sel hewan
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel.
Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil.
Mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar. Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan).
Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) kanji. Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen.
Tidak Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.

Sel-sel khusus

  • Sel Tidak Berinti, contohnya sel darah merah / eritrosit, trombosit
  • Sel Berinti Banyak, contohnya paramecium sp
  • Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut: Sel tumbuhan Sel hewan Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap. Mempunyai dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel. Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil. Mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar. Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) kanji. Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen. Tidak Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.

Standar Kompetensi Biologi SMA: Kelas XI & XII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
  1. Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
  2. Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan
  3. Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis)

2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas
  1. Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan
  2. Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
  1. Mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia
  2. Mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah

4. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
  1. Mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia
  2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia
  3. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia
  4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)
  5. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
  6. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit

5. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
  1. Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
  2. Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
  3. Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
6. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme.
Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme.
Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat.
Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein

7. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas
  1. Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom
  2. Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein
  3. Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat
  4. Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat
  5. Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam Salingtemas

8. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas
  1. Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi
  2. Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi
  3. Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi Standar Kompetensi Dasar

9. Memahami prinsip-prinsip dasar dan peran bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas
  1. Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi
  2. Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas
  3. Mengaplikasikan bioteknologi sederhana yang terkait dengan kehidupan sehari-hari


A. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat kompetensi dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Standar Kompetensi Biologi SMA: Kelas X

Tingkatan : V Derajat :
Mahir 1
Setara : Kelas X SMA / MA

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
  1. Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi.
  2. Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)

2. Mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragaman dan peran keanekaragaman hayati bagi kehidupan
  1. Menjelaskan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar.
  2. Mengklasifikasikan keanekaragaman hayati
  3. Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
  4. Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan
  5. Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan
  6. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan
  7. Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
  8. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan

3. Memahami pengelompokan keanekaragaman hayati serta manfaatnya bagi kehidupan
  1. Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
  2. Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatan sumber daya alam serta upaya pelestariannya

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
  1. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan
  2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan
  3. Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
  4. Membuat produk daur ulang limbah

Standar Kompetensi Biologi SMA: Pengantar

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA di Program Paket C diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.

B. Tujuan Mata pelajaran Biologi Program Paket C bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
  1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
  3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
  4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi
  5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
  6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
  7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Biologi Program Paket C merupakan kelanjutan IPA di Program Paket B yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
  1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
  2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
  3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada ilmu pengetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
  1. Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
  2. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
  3. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
  4. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
  5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
  6. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

Rabu, 10 September 2008

Jantung Koroner

Jantung (Cor) merupakan alat pemompa darah.
Letaknya di dalam rongga dada diantara paru-paru dengan apeks menghadap ke kiri di atas diafragma.
Besarnya kira-kira satu kepalan tangan, dengan berat antara 220 sampai 260 gram.

Dinding jantung terdiri atas 3 lapis
yaitu :
- Perikardium (pembungkus luar)
- Miokardium (lapisan otot tengah)
- Endokardium (batas dalam yang
membentuk ruang-ruang jantung)

Jantung terbagi menjadi 4 ruangan yaitu 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik).
Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat klep trikuspid, antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat klep mitral/klep likuspid.
Fungsi klep tersebut adalah agar darah hanya mengalir ke satu arah yaitu dari atrium ke ventrikel dan menghindari darah mengalir kembali dari ventrikel ke atrium.

Pengantar
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
adalah suatu kelainan berupa penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung.

Otot jantung mendapat makanan dan oksigen serta zat-zat lain dari pembuluh nadi tajuk (arteria koronaria).

Agar otot jantung berfungsi dengan baik dalam memompa darah dibutuhkan persediaan darah yang cukup.
Menyempit dan mengerasnya arteri koronaria mengakibatkan terganggunya aliran darah ke otot jantung.

Sehingga otot jantung kekurangan darah dan otot jantung akan mati. Keadaan inilah yang membuat jantung berhenti berdenyut.

Penyempitan dan pengerasan arteri koronia disebabkan :
1. Usia
2. Hipertensi
3. Merokok
4. Abnormalitas kolesterol dalam
darah